iKybesarik
3 min readMay 2, 2024

Sebuah janji yang tak kusangka tak bisa ku ingkari.

Photo by Kelly Sikkema on Unsplash

Kesendirian, yah kesendirian ; tidak ada hal lain yang kumiliki selain kesendirian.

Tetapi mengapa aku begitu sendirian?

Dulu aku memiliki seseorang, aku meninggalkannya atas emosi dan prasangka, walaupun pada akhirnya prasangka itu terbukti benar setelah kita berpisah, Tetapi tetap aku yang salah dimatanya karena aku meninggalkannya, walaupun memang pada saat itu aku tidak benar-benar menginginkannya.

Pada akhirnya ia berhasil, yah kamu berhasil mempermainkanku, kuakui aku kalah dalam permainan saat itu. Aku menerimanya sebagai karma yang dikirimkan tuhan padaku, tuhan itu adil, Karna aku menyadari sebelum mengenalmu aku bukanlah pria yang baik, tapi ntah mengapa disaat denganmu, itu seperti bukan diriku yang kukenal, semuanya berubah ketika denganmu, aku jadi lebih baik, kurasa begitu.

bahkan disaat denganmu, untuk menyentuhmu saja aku tidak berani, aku begitu takut, berbeda sekali dengan diriku yang dulu.

Aku sempat berfikir bahwa kamulah cinta sejatiku, karena aku tidak mengerti dengan apa yang kurasa saat itu, kenapa aku begitu takut menyentuhmu.

Aku tahu, aku merasa, bahwa aku sedang dimanipulasi, tetapi memang kekuatan dari cinta itu luar biasa.

Aku kalah karenanya ‘cinta'

Sebelumnya Aku orang yang tidak mudah membuat janji, tetapi ketika aku sudah berjanji, aku yakin, sangat yakin pada diriku sendiri dan pada apa yang aku sampaikan ; Aku dulu pernah berjanji pada seseorang, jika aku tidak akan mengenal cinta lagi, mungkin setelah tidak dengannya.

Karena aku menganggap waktu itu, ia saja sudah cukup bagiku, aku berfikir mendapatkan nya adalah akhir dari pencarianku

Dan ia adalah alasan mengapa aku berani menyentuh cinta lagi sekaligus tidak ingin mengenal cinta lagi

Dulu aku berfikir jika ia adalah titik terakhir dari pencarian ku akan seseorang (cinta)

Karna dulu aku bersumpah pada diriku sendiri, bahkan ia juga tahu ; aku memutuskan untuk berani, aku memutuskan untuk memulai kembali, aku memutuskan untuk tenggelam dan memilihnya

Aku bersumpah dan menganggap ia adalah hal terakhir yang aku miliki dari ‘cinta’, aku tidak ingin mengenal cinta lagi di orang lain, kamu adalah hal terakhir yang aku inginkan pada saat itu

Karena sebelumnya aku sudah lama tidak mengenal cinta, dan menjaga untuk tidak cinta, sampai akhirnya ntah bagaimana aku bertemu dengannya

‘Cinta/mencintai’ tapi bagaimana dengan dicintai? Aku sendiri tidak tahu dan tidak pernah tahu ; mencintaimu, itu pertama dari sekian lama dan terakhir bagiku untuk tidak mengenal ‘cinta’ lagi.

Mendapatkannya adalah kejutan yang tak kusangka kan sebelumnya

Aku bersenang-senang dengan kebanggaan liar, setelah mengetahui sikap tutur lembutnya, ia menunjukkan sikap yang sebelumnya belum pernah saya dapatkan dan yang selalu saya impikan, untuk bisa merasakannya dihidup saya

ia seperti kepingan yang hilang, yang kucari selama ini untuk kehidupanku.

Untuk menutupi kekosongan yang tampak jelas terlihat dalam diriku

Itu semakin diperjelas, dimana pada saat itu, aku tidak mengerti mengapa, mengapa aku tidak berani menyentuhnya, walau sejentik jarinya

Aku sadar aku bukan pria yang baik, tapi mengapa? Denganmu aku merasa berbeda.

Seketika aku menjadi pria yang ingin menjaga kesuciannya, mahkota nya sebagai seorang wanita dan semenjak saat itu, banyak sekali pertanyaan yang muncul dikepala ku

Perasaan macam Apa inii? Aku semakin penasaran terhadapnya, mengapa aku bisa seperti ini dengannya? Apakah ini yang dinamakan ‘cinta’ ?

Masih banyak sekali pertanyaan yang aku tidak bisa temukan jawabannya, karena aku sudah tidak lagi dengannya

Mungkin ia tidak menyadari bahwa aku sungguh-sungguh akan janji itu

Atau mungkin masalahnya bukan menyadari atau tidak menyadari, bukan juga percaya atau tidak percaya, tetapi memang karena ia tidak mencintaiku.

Mencintai adalah hak setiap insan, tetapi untuk dicintai..ntahlah, aku masih belum cukup mengerti akan hal itu

Singkat, sekejap, namun apa yang sebenarnya saya rasakan pada saat itu? Perasaan macam apa itu? Apa yang telah kau tinggalkan sebelum meninggalkanku?.

Pada akhirnya aku menyadari bahwa aku tidak lebih dari rasa sepi dan kesepian adalah satu-satunya hal yang dapat aku miliki, secara utuh.

iKybesarik

Kalau menurutmu aku ini orang yang tersesat, mengapa tak kau peluk dan sayangi aku, kemudian kau tunjukkan kebenaran itu. - EMHA AINUN NADJIB