I’m a person who is easily immersed in everything, I really like depth, too tired to keep thinking about something, sometimes we need a place, need a space to rest, but where? Who?
dan akhirnya aku menemukanmu; ruang emosi, ruang pengetahuan, ruang atas segala keresahan
koneksi antara emosi dan intelektualitas adalah sesuatu yang lain
ketika aku memilihmu, aku tidak hanya sebatas ingin memiliki ragamu atau kecantikanmu, namun lebih dari itu; aku menginginkan hatimu, pikiranmu dan jiwamu
begitulah caraku mencintaimu, tidak sekedar dari apa yang dapat dilihat
percakapan mendalam setelah berhubungan s*ks adalah keintiman tingkat lanjut, itulah setidaknya bagian yang kami sukai
hanyut dalam keadaan emosional yang mendalam
Saya mencintai pikirannya, jiwanya, emosinya, kedalamannya, kegilaannya, masalahnya, traumanya, perubahan suasana hatinya, hari-hari buruknya, semua hal yang dia miliki
Dia adalah pembaca favoritku dan aku adalah puisinya
tiada yang lebih indah dari di mana kita dapat di mengerti setiap kata yang di ucapkan, setiap kata yang menggangu di kepala. dia memahaminya.
Aku mencintaimu, dan aku akan selalu siap untuk apapun yang kamu inginkan, apapun.
di malam yang terasa begitu singkat itu, terjadi percakapan yang mendalam antara dua insan setelah keintiman fisik
“Ketika aku mulai membakar rokok itu dan ia memegang buku favoritnya, itu menandakan adanya ruang untuk relaksasi dan refleksi setelah berhubungan”
“Ini adalah waktu dimana anda tidak boleh melewatkannya, di mana percakapan mendalam sering kali muncul, membahas hal-hal yang mungkin sulit dibicarakan dalam keadaan lain. seperti perasaan terdalam, ketakutan, harapan, dan impian.”
Dalam suasana ini, kemungkinan besar percakapan akan mengalir dengan jujur dan tanpa filter, karena ada kepercayaan yang mendalam antara kedua belah pihak
Percakapan bisa berkisar dari topik yang ringan dan menyenangkan hingga hal-hal yang lebih filosofis atau emosional
Ini adalah momen untuk terhubung, tidak hanya secara fisik tetapi juga emosional dan intelektual
puisi
**Dalam Keheningan Setelah Cinta**
Dalam jeda napas yang hangat,
setelah percakapan tubuh berhenti,
kau dan aku tenggelam di antara selimut,
dalam rahasia malam yang terbuka,
tak ada lagi rahasia yang tersisa.Kita bicara tentang hal-hal yang tak terucap,
tentang luka yang tak pernah kita tunjukkan,
mimpi-mimpi yang tersembunyi di balik mata,
ketakutan yang diam di dasar dada.Di sinilah, dalam keheningan yang sakral,
kau dan aku menjadi diri kita yang paling nyata,
tanpa topeng, tanpa batasan,
mengurai kata-kata seperti doa yang tenang,
menggenggam dunia dalam pelukan sederhana.Kau bercerita tentang langit yang kau rindukan,
dan aku menjawab dengan samudra yang kuinginkan,
kita berbagi peta jiwa tanpa arah,
tapi tetap menemukan satu sama lain,
di setiap kelokan, di setiap persimpangan, disetiap sudut kehidupan.Dan di sini, dalam kedalaman malam,
cinta menjadi lebih dari sekadar sentuhan,
ia adalah percakapan tak berujung,
dalam bahasa yang hanya kita pahami,
dua hati yang berbisik di bawah bintang,
menemukan diri kita dalam satu detak,
satu napas, satu aliran.Lalu, dalam diam yang lebih dalam, kita tahu, bahwa kita tidak pernah sendirian.